Blog Image

Gunung Lewotobi Meletus: Ancaman, Fakta, dan Pelajaran dari Letusan Gunung Berapi

Gunung Lewotobi, salah satu gunung api aktif di Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan kekuatannya dengan letusan dahsyat pada 21 Maret 2025. Letusan ini menyebabkan kolom abu setinggi 8.000 meter, mengganggu aktivitas penerbangan, dan memaksa ratusan warga mengungsi. Peristiwa ini mengingatkan kita akan besarnya kekuatan alam serta pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana vulkanik.

Namun, di balik kedahsyatan letusan, Gunung Lewotobi menyimpan berbagai fakta menarik yang jarang diketahui. Mari kita kupas lebih dalam mengenai sejarah, ancaman, serta dampak letusan gunung berapi ini.

Mengenal Gunung Lewotobi: Sejarah dan Keunikan

Gunung Lewotobi bukanlah gunung biasa. Gunung ini memiliki dua puncak yang sering disebut sebagai Lewotobi Laki-Laki dan Lewotobi Perempuan. Nama ini berasal dari legenda setempat yang menggambarkan kisah sepasang suami-istri.

Gunung ini telah mengalami beberapa kali letusan dalam sejarahnya. Salah satu letusan besar terjadi pada tahun 1935, yang menyebabkan kerusakan luas dan mengubah bentuk kawahnya. Aktivitas vulkaniknya juga tercatat pada tahun 2003 dan 2023 sebelum akhirnya mengalami letusan besar pada 2025.

Dampak Letusan Gunung Lewotobi 2025

Letusan terbaru ini tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga memiliki efek yang meluas. Berikut beberapa dampak utama dari erupsi Gunung Lewotobi:

  1. Gangguan Transportasi dan Penerbangan Abu vulkanik yang terbawa angin hingga ratusan kilometer menyebabkan pembatalan penerbangan di wilayah Nusa Tenggara dan Bali. Beberapa bandara sempat ditutup demi keselamatan penerbangan.
  2. Evakuasi Warga di Sekitar Gunung Lebih dari 1.000 warga yang tinggal di sekitar lereng gunung harus mengungsi ke tempat yang lebih aman karena ancaman lahar dan gas beracun.
  3. Hujan Abu dan Dampak Kesehatan – Sejumlah daerah di Flores mengalami hujan abu tebal, yang berpotensi mengganggu kesehatan pernapasan warga. Pemerintah setempat membagikan masker dan mengimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah.
  4. Ancaman Lahar Saat Musim Hujan Setelah letusan, hujan yang turun bisa memicu lahar dingin yang berbahaya, membawa material vulkanik ke sungai dan pemukiman.

Bagaimana Kita Bisa Lebih Siap Menghadapi Letusan Gunung Berapi?

  • Kenali Zona Bahaya – Jika Anda tinggal di dekat gunung api, pahami daerah rawan dan jalur evakuasi.
  • Gunakan Masker dan Pelindung Mata – Abu vulkanik bisa membahayakan pernapasan dan penglihatan.
  • Ikuti Informasi Resmi – Jangan percaya berita hoaks! Pantau terus informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Letusan Gunung Lewotobi mengingatkan kita akan kekuatan luar biasa alam yang harus kita hormati. Di balik kedahsyatannya, gunung ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sekitarnya, membawa kesuburan sekaligus tantangan. Kita tidak bisa menentang alam, tetapi kita bisa belajar darinya—memahami tanda-tandanya, bersiap, dan bertindak dengan bijak demi keselamatan bersama.

Bagi warga yang terdampak, semoga diberikan kekuatan dan perlindungan. Untuk tim penyelamat dan relawan, terima kasih atas dedikasi dan kerja keras kalian. Dan bagi kita semua, mari terus meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan agar setiap bencana bisa kita hadapi dengan lebih baik. Karena pada akhirnya, keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama.