Blog Image

Jenis-Jenis Pertambangan: Dari Tambang Terbuka hingga Tambang Bawah Tanah

Pertambangan itu seru banget buat dibahas karena punya peran penting dalam ekonomi dunia. Banyak banget sumber daya alam seperti emas, batu bara, nikel, dan tembaga yang kita gunakan sehari-hari berasal dari berbagai metode pertambangan. Secara umum, ada dua jenis utama, yaitu tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Yuk, kita kupas lebih dalam!

1. Tambang Terbuka

Tambang terbuka adalah metode pertambangan yang dilakukan langsung di permukaan tanah. Biasanya dipakai kalau bahan tambang letaknya nggak terlalu dalam. Nah, ada beberapa jenis tambang terbuka nih:

a. Tambang Strip (Strip Mining)

Metode ini sering dipakai buat menambang batu bara atau mineral yang membentuk lapisan horizontal dekat permukaan. Caranya? Lapisan tanah dikupas bertahap sampai bahan tambang bisa diambil.

Contoh: Tambang Batu Bara Adaro di Kalimantan Selatan.

b. Tambang Terbuka (Open-Pit Mining)

Kalau yang satu ini, tekniknya bikin lubang besar di permukaan buat menggali mineral berharga, seperti emas, tembaga, dan bijih besi. Biasanya, bentuk tambangnya bertingkat kayak mangkuk raksasa.

Contoh: Tambang Grasberg di Papua, Indonesia (penambangan emas dan tembaga terbesar di dunia).

c. Tambang Aluvial (Placer Mining)

Metode ini khusus buat nyari mineral dari sedimen di sungai atau dasar laut, misalnya emas yang ada di pasir dan kerikil. Teknik ini sering dipakai penambang tradisional.

Contoh: Tambang emas aluvial di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat.

2. Tambang Bawah Tanah

Kalau bahan tambangnya ada jauh di dalam tanah, tambang bawah tanah jadi pilihan. Beberapa teknik yang sering digunakan antara lain:

a. Room and Pillar Mining

Teknik ini bikin ruang-ruang di bawah tanah sambil menyisakan pilar batuan sebagai penyangga atap tambang. Biasanya dipakai buat batu bara dan garam.

Contoh: Tambang Garam di Klodawa, Polandia.

b. Longwall Mining

Metode ini pakai mesin pemotong otomatis yang bisa mengambil batu bara dalam jumlah besar. Uniknya, setelah batu bara diambil, atap tambang akan runtuh dengan terkontrol.

Contoh: Tambang Batu Bara North Goonyella di Australia.

c. Block Caving

Metode ini dipakai buat menambang bijih logam seperti tembaga dan emas dalam skala besar. Prinsipnya, bijih yang ada di dalam tanah dibiarkan runtuh sendiri secara terkontrol.

Contoh: Tambang Tembaga El Teniente di Chili, salah satu tambang bawah tanah terbesar di dunia.

Keunggulan dan Tantangan

Setiap metode punya plus-minusnya. Tambang terbuka lebih murah dan gampang dioperasikan, tapi dampak lingkungannya lebih besar. Sementara itu, tambang bawah tanah lebih ramah lingkungan di permukaan, tapi biayanya mahal dan risikonya lebih tinggi.

Pilihan metode pertambangan tergantung dari lokasi dan jenis bahan tambang yang mau diambil. Dengan tahu lebih banyak soal tambang terbuka dan bawah tanah, kita bisa lebih paham betapa kompleksnya dunia pertambangan dan dampaknya ke lingkungan serta ekonomi.

Mau belajar lebih dalam soal industri pertambangan dan cara mengelolanya secara profesional? Yuk, ikuti pelatihan eksklusif dari Edublast! Kami menyediakan berbagai pelatihan berbasis industri, termasuk teknik pertambangan, manajemen lingkungan tambang, serta keselamatan kerja.